Bea sangat gembira. Berkali-kali ia berputar di depan cermin, untuk mematut baju barunya. Ya, Bea memang baru saja dibelikan baju baru, oleh ibunya. Ibu ingin Bea memakainya saat ulang tahunnya, dua minggu lagi. Ratna, sahabat Bea, duduk di atas tempat tidur, sambil memperhatikan Bea yang asyik bercermin. “Wah, bajunya bagus sekali, Bea! Kau pasti sangat… Continue reading Baju Baru Bea
Tag: Cerpen
Kalau Saja …
Meta sudah kelas 5 SD. Tapi selama ini, ia jarang sekali turun ke dapur untuk membantu ibu. Kalau ibu menyuruhnya membatu memasak selalu dijawab dengan, ‘Malas ah.’ Meta hanya mau melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan, seperti menyiram bunga dan menyapu halaman. Sama sekali ia tidak suka bekerja di dapur. “Meta, kamu kan sudah besar. Sudah waktunya kamu… Continue reading Kalau Saja …
Hadiah Kejujuran
Yanto adalah anak yatim dari keluarga kurang mampu. Ayahnya meninggal, sejak ia berumur dua tahun. Ibunya mencari nafkah, dengan bekerja sebagai pencuci pakaian keliling. Sudah dua bulan terakhir ini, kondisi kesehatan ibu agak menurun. Cucian ibu makin berkurang, akibatnya Anto menunggak membayar uang sekolah. Beruntung kepala sekolah Anto mengerti kondisi ini. Anto masih diberi tenggang… Continue reading Hadiah Kejujuran
Misteri Nusa Kambangan
Adit baru tiba tadi sore. Ia datang atas permintaan Ponco, saudara sepupunya. Ponco anak Om Salim, karyawan Lembaga Permasyarakatan Batu, Nusa Kambangan. Om Salim menjemput Adit untuk berlibur di Nusa Kambangan. Ponco senang karena punya teman bermain selama liburan. Menjelang tidur, ia cerita banyak tentang keunikan pulau yang dihuni narapidana dan karyawan Lembaga Permasyarakatan.… Continue reading Misteri Nusa Kambangan
Dinda Tidak Malu Ayah Mengendarai Motor Buntut
“Yah, motornya diganti dong dengan yang baru,” rajuk Dinda kepada ayahnya. Ayahnya melirik sambil tetap membaca Koran. “Diganti dengan yang baru bagaimana, Din?” tanya Ayah Dinda. “Terserah. Pokoknya yang terbaru, gitu lho, Yah.” “Memangnya motor ayah yang ini kenapa?” tanya Ayah Dinda lagi. “Sudah kuno, Yah. Ketinggalan zaman. Masa sejak Dinda lahir sampai segede ini,… Continue reading Dinda Tidak Malu Ayah Mengendarai Motor Buntut
Ada Apa Dengan Kak Fenny?
Kak Sam tersentak kaget, melihat Kak Fenny tiba-tiba kejang dan histeris. “Hai Fen, … tenang! Tenang!” kata Kak Sam berusaha menenangkan. Tapi, kata-kata Kak Sam tak berarti. Kak Fenny tetap menjerit sambil meronta. Tiga orang pria dewasa berusaha memegangi Kak Fenny, tapi mereka kerepotan, karena Kak Fenny menjadi sangat kuat. “Fenny kesurupan … Fenny kesurupan!”… Continue reading Ada Apa Dengan Kak Fenny?
Tante Lia
“Masakan Tante Lia enak sekali,” puji Mimi. Tante Lia tersenyum mendengar komentar Mimi. “Ini bukan masakan Tante. Tante tadi pesan di restoran,” katanya. “Kok Tante Lia tidak masak sendiri seperti Mama?” tanya Mimi heran. Sekali lagi Tante Lia tersenyum. “Tante Lia mana sempat? Tante kan harus ke kantor. Nah, kamu jangan nakal ya selama Tante… Continue reading Tante Lia
Sepak Bola
Azhari paling suka sepak bola. Setiap sore, ia selalu bermain olah raga paling terkenal di dunia ini, bersama teman-temannya. Walau hanya memakai kaus seadanya dan tanpa sepatu. Suatu hari, terdengar berita sebuah klub sepak bola terkenal di Kalimantan Selatan, Barito Putera Junior, membuka penerimaan pemain baru. Banyak anak-anak yang mendaftarkan diri, sebagai calon pemain. “Kau… Continue reading Sepak Bola
Anak Raja Tak Mau Makan
Suatu ketika Baginda Harun Alrasyid bingung alang kepalang. Anak bungsu kesayangannya, Dul, tak mau makan. Segala bujuk rayu pun telah dilancarkan Baginda Harun, tapi tetap saja Dul tak mau makan. Akhirnya Baginda Harun membuat sayembara. Barang siapa yang berhasil membuat Dul makan lahap, maka dia berhak atas hadiah tiga kantung emas,” demikian sabda Baginda. Wah,… Continue reading Anak Raja Tak Mau Makan
Selamat Jalan, Papa
“Ma, malam ini kok hujannya deras sekali, ya?” tanya Antok di teras rumah. “Nggak seperti biasanya kamu bertanya begitu, Antok,” balas Mama. “Antok teringat sama Papa, Ma,” kata Antok singkat. “Ya, kamu berdo’a saja semoga saat ini Papa baik-baik saja. Ayo masuk! Apa kamu tidak kedinginan?” ajak Mama. Namun Antok menolak. “Sebentar lagi, Ma. Antok… Continue reading Selamat Jalan, Papa